28 Februari 2011

TUGAS ORGANISASI DAN METODE

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Budaya merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu kelompok manusia atau organisasi. Kitapun hidup dalam suatu masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda dengan budaya masyarakat yang lain. Misalnya saja kebudayaan umum orang Indonesia adalah ramah tamah dan suka berbasa-basi, serta menjujung tinggi nilai kebersamaan atau kelompok, lain halnya dengan orang barat yang tanpa basa-basi dan bersifat individualis. Kebudayaan yang kita miliki secara sadar atau tidak akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita dalam berbagai aspek kehidupan.
Tidak berbeda dengan budaya yang mempengaruhi masyarakatnya, maka budaya organisasi juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku semua anggota organisasi tersebut. Budaya yang kuat dalam organisasi dapat memberikan paksaan atau dorongan kepada para anggotanya untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. Dengan adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan tersebut maka diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja dan produktivitas para karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Adapun karakteristik dari pada budaya organisasi yang digunakan untuk mengukur variabel budaya organisasi dalam penelitian ini adalah inovasi dan pengambilan resiko, perhatian kerincian, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, kemantapan. Disini dasar pemilihan karakteristik-karakteristik tersebut karena karakter yang dipilih dianggap sudah bisa mewakili atau sudah menangkap hakikat budaya organisasi yang akan diteliti.
Budaya organisasi ini perlu untuk diketahui oleh pemimpin atau manager untuk memudahkan mereka dalam menentukan sikap, bagaimana mereka harus bertindak agar para anggotanya bisa diarahkan menuju suatu sikap dan perilaku yang akan berguna untuk mencapai tujuan organisasi.







BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Teori Untuk Membahas Masalah
Pengertian Budaya Organisasi

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli:

• Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
• Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
• Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
• Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
• Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

Sumber-sumber Budaya Organisasi

Menurut Tosi, Rizzo, Carrol seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:264), budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:


• Pengaruh umum dari luar yang luas
Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.
• Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat
Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.
• Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi
Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.

Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.


Ciri-ciri Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
• Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
• Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
• Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
• Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
• Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
• Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
• Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku (Robbins, 1996 : 289).
Tipologi Budaya
Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :

1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.

3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat
besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.

4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.

Bab 3 ( Penutup )

3.1Kesimpulan

Dari pembahasan yang kita ulas di atas maka saya tarikkesimpulan bahwa Budaya organisasi ternyata sangatpenting dalam proses pertumbuhan suatu perusahaan.Karena Budaya Organisasi merupakan seperangkat asumsiatau system keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma yangdikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedomantingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasimasalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.

Menganalisa Buadaya Organisasi25. Berlanjut jika di kaitkan pada Budaya perusahaanSehingga pada perusahaan tersebut memiliki aturan mainyang ada dalam perusahaan yang akan menjadi pegangandari Sumber Daya Manusianya dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk berprilaku di dalamorganisasi tersebutSerta betapa pentingnya suatu perusahaan memilikielemen yang terpadu seperti lingkungan, nilai – nilai, dannetwork sumber daya pada sebuah organisasi. Dan darielemen – elemen tersebut maka terjalinlah sebuah fungsidan tujuan dari sebuah organisasi tersebut yaituperusahaan.

3.2 Saran

Saran saya mengenai pembahasan yang sudah di bahas diatas mencakup budaya organisasi perusahaan yaitu :
1. Jalinlah atau buatlah sebuah organisasi yang memiliki pendeketan budaya organisasi yang bagus seperti dengan organisasi yang mampu membuat sebuahsekelompok karyawan dalam organisasi tersebut menginternalisasi ke dalam setiap diri karyawan dan menjelma menjadi motif dasar perilaku setiap karyawan di dalam perusahaan.


2. Jadikanlah suasana sebuah organisasi perusahaantersebut memilikin keselarasan nilai – nilai yang baik serta memiliki lingkungan yang kondusif.
3. Dalam budaya organisasi saya sarankan jalinlah kerjakeras, kontinuitas, dan komitmen dari semua pihakkarena suatu hal itu penting dalam pertumbuhan danmenjalin sebuah organisasi yang professional.


















DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html
http://jurnalskripsi.com/pengaruh-budaya-organisasi-terhadap-disiplin-kerja-studi-kasus-pada-kantor-kesekretariatan-pemerintah-kota-blitar-pdf.htm

19 Februari 2011

Tugas Pengantar PDE

1. FangSong

FangSong adalah Model tulisan yang digunakan oleh bangsa china untuk membantu mengerjakan sebuah penulisan. Tulisan ini dimengerti oleh rakyat asli china. Dan hanya sebagian orang Indonesia yang mengerti dengan model tulisan ini.


Kelebihan :
• Melestarikan budaya dan adat china
• Mudah dipahami oleh rakyat china
• Dapat menyusun kata-kata dengan tepat

Kelemahan :
• Sulit dipahami bagi bangsa lain
• Tidak termasuk dalam bahasa Internasional
• Susunan kata kurang tepat, jika digunakan bangsa lain


2. Felix Titling

Felix Titling adalah Model Tulisan yang menggunakan huruf Kapital semua. Model tulisan ini menyerupai tulisan Romawi.


Kelebihan :
• Tulisannya rapi dan sejajar
• Mudah dipahami
• Memiliki keindahan tersendiri

Kelemahan :
• Tulisannya terlalu rapat
• Menggunakan huruf capital semua
• Tulisannya tipis sehingga sulit dibaca


3. Forte

Forte adalah Model tulisan yang banyak digunakan dalam pembuatan iklan, brosur, label. Agar dapat menarik perhatian banyak orang. Banyak pelajar yang menggunakan model tulisan ini sebagai cover dalam penulisan sebuah makalah.





Kelebihan :
• Dapat menarik perhatian banyak orang
• Merupakan tulisan modern
• Digunakan banyak orang

Kelemahan :
• Menggunakan huruf tebal sehingga sulit dibaca
• Sulit membedakan huruf yang satu dengan huruf yang lainnya
• Masih menggunakan tulisan sambung