19 Desember 2011

Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI

Pentingnya pengendalian Sistem Informasi
Informasi adalah Suatu hal yang amat penting bagi para informan atau pengguna informasi itu sendiri, maka dari itu harus diadakannya suatu pengendalian informasi agar lebih terkontrol dan memastikan akan informasi tersebut sesuai dengan tujuannya .
Tujuan Umum sistem informasi manajemen adalah Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Pendekatan sistem adalah suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk tiap keputusan diperlukan informasi.

Tugas Pengendalian Sistem Informasi
Sebuah informasi layaknya sebuah siklus kehidupan, selama siklus tersebut berjalan membutuhkan sebuah tahapan, dalam informasi juga ada tahapan yaitu kontrol proses pengembangan, kontrol disain dan kontrol operasi. Agar informasi tersebut tepat dan mengenai tujuan dari informasi tersebut.
Tujuan pengendalian sistem informasi yang terdiri dari :
1. Kontrol proses pengembangan

Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.

Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :

1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS

3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.

4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS

5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,

6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.

7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.







2. Kontrol desain sistem
Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber :
- Permulaan Dokumentasi Sumber
* Perancangan dokumentasi
* Pemerolehan dokumentasi
* Kepastian keamanan dokumen
- Kewenangan
Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
- Pembuatan Input Komputer
Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input
diproses
- Penanganan Kesalahan
Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg
telah dikoreksi ke record entry.
- Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi
bagaimana dapat dikeluarkan.

Kontrol pengoperasian sistem
Dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan keamanan.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan
menjadi 5 area :
1. Struktur organisasional
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,
Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan
penguncian ruang peralatan dan komputer.
5. Perencanaan disaster
a. Rencana Keadaan darurat
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
b. Rencana Backup
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika
terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
c. Rencana Record Penting
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan
kopi duplikat.
d. Rencana Recovery
Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas
komunikasi da pasokan-pasokan.

10 Desember 2011

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Jelaskan evolusi dari Computer Based Information System!
Computer Based Information System (CBIS)
A. Pengertian CBIS
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut. Data Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi. Informasi Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. Sistem Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut. Sistem Informasi Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,system informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Berbasis Komputer Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.


Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sub sistem dari CBIS adalah :
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Pendukung Keputusan
4. Automasi Kantor (Virtual Office)
5. Sistem Pakar

2. Jelaskan manfaat dan kendala yang dapat diantisipasi dari E-Commerce
MANFAAT DAN KENDALA E-COMMERCE
Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:
1. Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
2. Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
3. Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.
4. menekan biaya barang dan jasa,
5. serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya
6. memperpendek waktu produk cycle
7. meningatkan Value Chain
8. meningkatkan costumer loyality
9. dan melebarkan jangkauwan.
Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut :
• Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
• Bagi Pengelola bisnis : efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
• Bagi Manajemen : peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.

Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:
1. Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 220 Juta jiwa, tetapi jumlah pengguna internet di Indonesia sekitar 5-7 juta orang. Jumlah tersebut belum lagi dipecah menjadi, pengguna aktif, pengguna yang mengerti browsing (karena ada pengguna yang hanya membuka email untuk kebutuhan komunikasi), pengguna yang mengerti e-commerce, atau pengguna pemula. Kalaupun ada kelompok yang mengerti e-commerce, harus dibagi lagi menjadi, berapa orang yang nyaman berbelanja online, berapa orang yang punya kartu kredit, berapa orang yang percaya dengan kualitas, karena barang tidak dilihat lansung.
2. Selain membuahkan hasil, bisnis di internet juga banyak yang rontok, banyak sekali pelaku bisnis di internet yang gulung tikar karena tidak sanggup bersaing dan tidak memiliki inovasi dan kreatifitas.
3. Banyaknya kriminalitas di internet, seperti card froud (pencurian akses kartu kredit). Hal ini membuat orang konsumen malas berbelanja online. Walaupun sebagian besar toko online menerima pembayaran melalui transfer antar bank.
4. Budaya orang Indonesia yang merasa tidak nyaman kalo berbelanja hanya dengan melihat katalog produk, tanpa menyentuh, apalagi mencoba-coba. Bayangkan saja, berapa orang ibu-ibu yang pergi ke toko butik, dan menyentuh baju atau tas, lalu coba sana dan coba sini, trus ibu-ibu tersebut bilang sama yang punya toko, “maaf pak, bajunya gak cocok sama saya”. Konon lagi konsumen e-commerce hanya mengandalkan katalog.
5. Infrastruktur internet tidak merata di seluruh Indonesia, khususnya desa-desa. Toko anda akan buka 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Artinya setiap hari anda harus mengecek apakah ada pesan yang masuk dari konsumen anda, bayangkan kalo anda ingin berlibur ke desa, atau pulang kampung ke desa yang tidak ada akses internetnya?. Bisa jadi konsumen anda kehilangan kepercayaan terhadap toko anda. Atau mungkin anda ingin memasang plang dengan tulisan “Maaf!!! sedang berlibur ke daerah yang tidak terkoneksi internet”.
6. Jasa kurir yang tidak terjangkau daerah tertentu. Banyak sekali konsumen yang kecewa ketika ingin memilih daerah tujuan pengiriman barang, mereka menemukan tulisan “Maaf!! tujuan pengiriman yang anda inginkan belum bisa dilayani”. Bayangkan kecewanya pelanggan anda.

3. Jelaskan model yang digunakan dalam Model Sistem Umum Perusahaan
Definisi Model : Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.
Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.
JENIS-JENIS MODEL :
Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.
KEGUNAAN MODEL :
Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.



MODEL SISTEM UMUM”
Sistem Fisik :
merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
Arus material.
Material-material input diterima dari pemasok bahan baku dan komponen rakitan. Material
ini disimpan di tempat penyimpanan sampai dibutuhkan dalam proses transformasi.
Arus personil.
Input personil berasal dari lingkungan. Calon pegawai berasal dari masyarakat setempat dan mungkin dari serikat buruh pesaing. Input personil ini biasanya diproses oleh fungsi sumber daya manusia, kemudian ditugaskan ke berbagai bidang fungsional.
Arus mesin.
Mesin-mesin diperoleh dari pemasok, dan biasanya berada di perusahaan untuk jangka waktu lama (3 – 20 tahun atau lebih). Namun, akhirnya semua mesin dikembalikan kepada lingkungan dalam bentuk tukar tambah dengan model baru, atau sebagai rongsokan.
Arus uang.
Uang terutama diperoleh dari para pemilik, yang menyediakan modal investasi, dan dari para pelanggan perusahaan yang memberikan pendapatan penjualan. Sumber lainnya mencakup lembaga keuangan,
2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a. Sistem Lingkaran Terbuka.
Adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau mekanisme pengendalian.
Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya.
b. Sistem Lingkaran Tertutup.
Adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan mekanisme
pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-nya dengan membuat penyesuaian-penyesuaian pada input-nya. Hal tersebut ditunjukka Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output
sistem. Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.


4.Apa yang anda ketahui tentang konsep Management By Exception,jelaskan
Management by exception
Standar dikombinasikan dengan output informasi dari pengolah informasi, memungkinkan manajer untuk melaksanakan management by exception. Management by exception adalah suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktivitas hanya jika aktivitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima. Agar manajer dapat mempraktekan management by exception, harus ditetapkan standar dalam bentuk batas atas dan batas bawah kinerja yang dapat diterima.
Management by exception memberikan tiga keuntungan dasar, yaitu :
manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang berlangsung secara normal.
karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat memperoleh perhatian lebih menyeluruh.
perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.
Namun terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui, yaitu :
1. beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
2. suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.
3. perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat.
4. manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat. Manajer harus bertindak memecahkan suatu permasalahan sebelum situasi menjadi tidak terkendali.
Management by exception merupakan kemampuan dasar yang disediakan CBIS. Dengan membiarkan CBIS memikul sebagian tanggung jawab memantau sistem fisik, waktu manajer dapat digunakan secara efektif.


http://siwiwid.wordpress.com/2009/12/01/evolusi-dari-computer-based-information-system/

3 November 2011

CARA MENURUNKAN BERAT BADAN

CARA MENURUNKAN BERAT BADAN



1. Diawali dengan NIAT.
2. Rajin berolahraga.
3. Pada malam hari, sebaiknya hindari untuk makan.
4. Jangan terlalu sering meminum minuman yang dingin.
5. Jangan minum atau makan dengan kadar gula yang banyak.
6. Sehabis makan, hindari tidur.
7. Jangan terlalu sering makan gorengan.
8. Sering minum jeruk hangat.
9. Meminum obat penurun berat badan secara tradisional.
10. Jangan sering makan cemilan.

CARA MEMBUAT BOTOK AYAM

CARA MEMBUAT BOTOK AYAM


Bahan:
- 200 cc santan kental
- bawang merah
- bawang putih
- lengkuas
- ketumbar
- kemiri
- Garam, gula merah secukupnya
- daun salam
- buah belimbing sayur
- buah cabai merah
- daun jeruk purut
- dada ayam cincang
- hati ayam
- ampela
- Daun pisang untuk membungkus



Cara membuat:
1. Haluskan bawang, lengkuas, ketumbar, kemiri, garam, gula.
2. Kemudian tuangkan santan.
3. Campur dengan belimbing sayur, cabai merah, daun jeruk purut, dan daun salam
4. Campur dengan daging ayam cincang, hati ayam dan ampela
5. Ambil daun pisang, kemudian tambahkan 2 sendok daging ayam, hati ayam, dan ampela.
6. Setelah semua sudah terbungkus, kukus sampai matang.

2 November 2011

Cara Menghilangkan Jerawat

CARA MENGHILANGKAN JERAWAT


1. Yang terpenting dan wajib kita lakukan agar terbebas dari yang namanya jerawat adalah selalu rajin membersihkan muka terutama untuk kulit berminyak, apalagi sehabis melakukan aktifitas di luar ruangan. Biasanya debu yang mengandung kotoran yang akan hinggap ke wajah.
2. Hindari / minimalkan mengkonsumsi makanan yang mengandung gula (sugar), coklat (chocolate), dan kacang dan juga makanan pedas, berminyak serta makanan berlemak. Makanan-makanan seperti itu akan mengganggu peredaran darah pada tubuh, jadi proses detoxitasi tidak bisa berjalan dengan lancar.
3. Bersihkan muka, cuci dengan air kelapa tua. Setelah kering, bilas dengan air bersih.
4. Campurkan air jeruk nipis (lebih bagus yang lokal) dengan 1 sendok minyak masak. Oleskan ke seluruh muka sebelum tidur. Paginya, ambil asam gelugur (asam jawa juga boleh) dan rendam dalam air panas.
5. Rajin berolahraga. Karena dengan berolahraga, panas tubuh akan membuka pori-pori wajah dan mengeluarkan kotorannya.
6. Minum air putih (air mineral) secukupnya.
Kalau bisa, penuhi anjuran para dokter dengan konsumsi air mineral 8 gelas perhari.
7. Jangan pernah memencet jerawat
Bukan malah sembuh, tapi malah bisa menyebabkan noda-noda hitam pada wajah

Cara Membuat Soto Daging

CARA MEMBUAT SOTO DAGING


Bahan-bahan:
- 500g daging
- 3 lembar daun salam
- 2 liter air
- 5 lembar daun jeruk
- Lengkuas, kemudian di memarkan
- Daun bawang, potong 3 cm
- 5 sdm minyak

Bumbu yang dihaluskan:
- 10 bawang merah
- 5 bawang putih
- 3 cm kunyit
- 5 butir kemiri
- 1 sdt lada
- Jahe
- 1 sdt garam
- 1 sdm gula pasir

CARA MEMASAK:
- Rebus daging hingga setengah lunak, kemudian dipotong-potong
- Didihkan air rebusan daging
- Tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, lengkuas hingga harum dan matang lalu masukkan potongan daging, kemudian ditumis hingga bumbu meresap dalam daging lalu masukkan kedalam kaldu

31 Oktober 2011

Manfaat Membaca

MANFAAT MEMBACA


1. Membaca merupakan proses mental secara aktif.
2. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat
3. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
4. Mencegah kebodohan.
5. Membangun kepercayaan diri.
Dengan bertambahnya pengetahuan, akan semakin membangun kepercayaan diri.
6. Mengurangi kebosanan.
7. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
8. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
9. Dengan membaca, kita dapat mengembangkan wawasan kita.
10. Dengan membaca kita dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain.

25 Oktober 2011

Tugas

PARIWISATA DI KOTA PACITAN, JAWA TIMUR

Di kota Pacitan, walaupun kotanya kecil, kota Pacitan juga mempunyai banyak tempat pariwisata.Contoh tempat pariwisata di kota Pacitan: Pantai Teleng Ria. Pantai tersebut berada di sebelah selatan kota pacitan, yaitu berada di desa Sidaharjo dan dusun Teleng. Pantai Teleng Ria juga disenangi oleh para wisatawan. Pantai Teleng Ria menghadap ke Pantai Selatan dengan hamparan Pasir Putih dengan panjang 3 Km. Jarak dari Ibukota Kabupaten Pacitan ke lokasi wisata hanya 3,5 Km, dan dapat dengan mudah dicapai dengan berbagai jenis kendaraan. Fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut antara lain gardu pandang, kolam renang, arena bermain anak, penginapan serba guna bongo budoyo dan areal perkemahan, arena pemancingan, dan juga terdapt tempat pendaratan ikan.
Contoh yang kedua: Pemandian Air Hangat. Pemandian tersebut berada di sebelah utara kota Pacitan dan berada di kec. Arjosari, desa Karang Rejo.
Selain pantai, di kota pacitan terdapat goa yang sangat unik. Goa tersebut bernama Goa Gong. Goa Gong terletak di dusun Pule, desa Bomo, kecamatan Punung, jarak dari pusat kota Pacitan sekitar 30 kilometer. Untuk turun ke dalam perut bumi ini Anda harus melewati tangga sempit dan licin karena tetesan air yang jatuh dari atas goa. Jangan khawatir, sudah ada lampu penerang dan blower besar untuk menyejukkan goa. Jika Anda merasa masih gelap dan butuh lampu senter, di pintu masuk juga ada jasa sewa lampu senter. Mereka juga bisa merangkap sebagai tour guide.
Goa Gong dengan stalagtit dan stalagmit yang konon terindah se-Asia Tenggara mempunyai kedalaman kurang lebih 256 m, selain itu mempunyai 5 sendang yaitu Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, sendang Kamulyan, dan sendang Ralung Nisto yang kono memiliki nilai magis untuk menyembuhkan penyakit. Keindahan Stalagnit dan stalagmitnya sangat memukau diabadikan dengan nama Selo Cengger Bumi, Selo Gerbang Giri, Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan Bomo, Selo Adi Citro Buwono, Selo Bantaran Angin dan Selo Susuh Angin. Goa ini terletak 30 Km arah barat Kota Pacitan tepatnya Desa Bomo Kecamatan Punung dan dapat dengan mudah dijangkau dengan segala jenis kendaraan.

22 Oktober 2011

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2

PENGERTIAN SISITEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Menurut beberapa ahli SIM adalah:
• Robert G. Murdick & Joel E Ross
Proses komunikasi dimana input dan output yang direkam, disimpan dan diproses untuk pengambialn keputusan, mengenai perancangan, pengoperasian dan pengendalian.
• Gordon B Davis
Sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menghasilkan informasi guna mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Dari definisi diatas dapat diuraikan lebih lanjut bahwa:
1. Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.
2. Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.
3. Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam informasi. Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi.
4. Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.




SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PERUSAHAAN
Kegiatan dari manajemen yang merupakan salah satu bagian dari SIM, yaitu:
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
• Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
• Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
• Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Berikut ini merupakan karakteristik dari SIM :
1. Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS (Computer Based Information System/Sistem Informasi Berbasis Komputer).
2. Merupakan tujuan untukmempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh manajer pada semua tingkat organisasi.
3. Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database dan sub sistem output.
4. Memberikan gambaran terhadap atitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk membantu pemecahan masalah organisasi.
Kemampuan sebuah Sistem Informasi Manajemen, meliputi :
Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
1. Pemrosesan data batch
2. Pemrosesan data tunggal
3. Pemrosesan on-line, real time
4. Komunikasi data dan switching pesan
5. Pemasukan data jarak jauh dan up date file
6. Pencarian records dan analisis
7. Pencarian file
8. Algoritme dan model keputusan
9. Otomatisasi kantor.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Sebenarnya secara teori, komputer bukanlah persyarat mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen (SIM), namun dalam praktek agaknya menjadi suatu kepercayaan bahwa Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer, sehingga timbulah sistem informasi berbasis komputer (CBIS). Berikut ini merupakan bagan yang menjelaskan SIM sebagai sub unit suatu system.
Bagan diatas menunjukkan SIM sebagai subsistem Sistem Informasi Berbasis Komputer
Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
B. Faktor-faktor serta Indikator yang Menunjukkan Gagalnya SIM dalam Organisasi/Perusahaan
1. Faktor-faktor yang menyebabkan SIM kurang berkembang dalam organisasi/perusahaan
Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Namun karena beberapa faktor tertentu, terkadang malah perusahaan mengalami kegagalan.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :
1. Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Untuk meraih keberhasilan dalam pengembangan SIM, perlu diperbaikinya system lama, terutama jika disebabkan beberapa hal berikut ini,
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem
yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :
• Ketidakberesan sistem yang lama
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
• Pertumbuhan organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data
semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru
menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang
lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan
informasi yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau
efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan
rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatankesempatan
dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah
2. Indikator Diperlukannya Pengembangan SIM
1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
24. DLL.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.


http://chanisia.wordpress.com/2010/01/01/sistem-informasi-pada-perusahaan/

14 Oktober 2011

sistem informasi

KONSEP SISTEM
Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalahkumpulanhardware dansoft ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir danorang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen,distribusi datadan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangansuatu sistem yang baik disebut sistem analysis and design (SA&D).

SA&D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk mengatasi suatu
masalahyang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar berikut ini.
•Seorang manajer harus tahu apa (what) yang dilakukan oleh suatu
sistem sebelum membuat spesifikasi bagaimana (how) suatu sistem
bekerja.
•Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan
berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
•Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah,
sehingga strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke
masalah yang kecil.
•Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain
mungkin sekali berbeda, sehingga pemecahan alternatif yangmenunjukan perspektif yang berbeda hendaknya dibuat dandiperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
•Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga
seorang manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadappemecahan masalah. Hal ini memungkinkan komitmen yang terusbertambah(incremental) terhadap pemecahan masalah tertentu, dimanakeputusannya adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.

Unsur Manusia Dalam Sistem Informasi
Manusia sebagai penyedia dan pemakai informasi merupakan bagian integraldari sistem informasi. Pemahaman terhadap unsur manusia membantumemahami mengapa suatu sistem tidak cocok untuk setiap orang. Newell danSimon (1972) membagi empat komponen pemrosesan informasi yaknipenerimaan rangsangan (reception of stimuli), mempengaruhi tindakan(effecting
actions), pemrosesan (processing), dan memori (memory). Empat komponen ini
pulalah yang digunakan dalam suatu sistem informasi yang menggunakankomputer yakni input, proses, output dan penyimpanan. Lebih lanjut Newell danSimon menunjukan beberapa eksperimen bahwa manusia memiliki tiga jenismemori atau sistem penyimpanan yang berbeda

KARAKTERISTIK SISTEM
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, kita perlumembedakan unsur-unsur dari sitem yang membentuknya. Berikut inikarakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistemlainnya.
1. Batasan(Bo undary) : Penggambaran dari suatu elemen/unsure mana
yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.
2. Lingkungan(Environment) : Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan
menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
3. Masukan(In put) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi)
dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran(Output) : Sumber daya atau produk (informasi, laporan,
dokumen, tampilan di layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk
lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen(Components) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu
sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi
ataupun output. Komponen ini bisa subsistem dari sebuah sistem.
6. Interface: Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya
bertemu atau berinteraksi.
7. Penyimpanan(Storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk
penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku,dansebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyanggadiantara komponen sistem yang memungkinkan komponen tersebut



http://www.scribd.com/doc/17106384/Makalah-Sistem-Informasi-Manajemen

29 September 2011

sistem Informasi Manajemen

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI


ERA TEKNOLOGI INFORMASI
Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti mini computer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan mini computer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing)
perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end-user computing). Pemakaian komputer di kalangan perusahaan semakin marak, terutama didukung dengan alam kompetisi yang telah berubah dari monompoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa.


Teori-teori manajemen organisasi modern secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change management). Hampir di semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan bisnis. Tidak seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era manajemen perubahan ini yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, dimana komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci dari keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an ini adalah penciptaan dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat. Informasi di dalam perusahaan dianalogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu mengalir dengan teratur, cepat, terus-menerus, ke tempat-tempat yang membutuhkannya (strategis). Ditekankan oleh beberapa ahli manajemen, bahwa perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di dalam lingkungan makro “regulated free market”. Di dalam periode ini, perubahan secara filosofis dari perusahaan tradisional ke perusahaan modern terletak pada bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan. Organisasi tradisional melihat struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga semuanya diukur secara hirarkis berdasarkan divisi-divisi atau departemen. Dalam teori organisasi modern, dimana persaingan bebas telah menyebabkan customers harus pandai-pandai memilih produk yang beragam di pasaran, proses penciptaan produk atau pelayanan (pemberian jasa) kepada pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan. Keadaan ini sering diasosiasikan dengan istilah-istilah manajemen seperti “market driven” atau “customer base company” yang pada intinya sama, yaitu kinerja perusahaan akan dinilai dari kepuasan para pelanggannya. Sangat jelas dalam format kompetisi yang baru ini, peranan komputer dan teknologi informasi, yang digabungkan dengan komponen lain seperti proses, prosedur, struktur organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen, dan komponen terkait lainnya, dalam membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan secara strategis.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanan. Pada dasarnya, seorang pelanggan dalam memilih produk atau jasa yang dibutuhkannya, akan mencari perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut: cheaper (lebih murah), better (lebih baik), dan faster (lebih cepat). Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan. Oleh karena itu, kunci dari kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik di dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung bersinggungan dengan pelanggan (front office). Dengan memfokuskan diri pada penciptaan proses (business process) yang efisien, efektif, dan terkontrol dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang handal. Tidak heran bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR (BusinessProcess Reengineering), re-strukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM, instalasi dan
pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN), dan lain sebagainya. Utilisasi teknologi informasi terlihat sangat mendominasi dalam setiap program manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan

A. Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan.
keunggulan kompetitif perusahaan dapat dibangun salah satu dari tiga disiplin nilai yaitu.
•Operasional prima (operational excellence). Perusahaan yang menggunakan strategi ini akan berupaya mencapai biaya paling efektif dan efisien pada setiap proses produksi yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai harapan konsumen.
•Keakraban dengan pelanggan (customer intimacy). Perusahaan yang menggunakan strategi ini, harus mempertahankan bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata pesaingnya (kompetitor).
•Produk atau layanan yang senantiasa harus inovatif dan terdepan (product leadership), sehingga dapat memuaskan konsumen.
Perusahaan yang menggunakan strategi di atas akan membangun keunggulan kompetitif secara terus-menerus sehingga menciptakan produk atau layanan yang paling baik, paling inovatif di bandingkan para kompetitiornya.
Perusahaan akan menjalankan strategi orientasi operasional prima, pekerjaan rumah manajemen ialah memastikan seluruh karyawan untuk selalu berpikir mengenai strategi yang akan di jalankan perusahaan untuk mendapatkan efektifitas biaya. Apakah ada item biaya yang dapat dikurangi. Di mana terjadi pemborosan biaya. Bagaimana bila biaya dikalkulasi berdasarkan aktifitas. Pemicu biaya mana yang perlu distudi. Mana aktifitas yang tidak memberi nilai tambah. Aktifitas berbiaya mana yang perlu dihilangkan. Mana item biaya yang paling besar dll.

B. Strategic Uses of Information Technology
Perkembangan terbaru dalam technology informasi telah mengubah cara organisasi menjalankan bisnis saat ini. Perusahaan biaya mencatat keintiman dengan memanfaatkan internet dan mengambil keuntungan model bisnis baru seperti pelelangan dan perdagangan distribusi,namun banyak pimpinan senior tidak memiliki alat untuk menilai dan mengkomunikasikan dampak bisnis teknologi informasi yang dapat membawa organisasi mereka.
Banyak perusahaan besar berusaha untuk mengurangi vendor-lock dengan tidak memiliki satu penyedia untuk seluruh SOA pengembangan / deployment stack. Works great filosofi ini dari perspektif manajemen risiko. Namun, strategi manajemen risiko ini secara langsung bersaing dengan “kecepatan ke pasar” keuntungan yang dijanjikan oleh SOA.

C. Membangun Customer Focused Bisnis

Inilah kondisi ril yang terjadi saat ini. Suatu tantangan besar yang harus dihadapi oleh produsen atau pihak pabrikan tak terkecuali yang bergerak di bisnis layanan atau jasa. Customer focused menjadi kata kunci yang sangat krusial.
Customer focused tidak hanya diperhatikan pada saat penjualan atau sampai tahap pemakaian produk oleh konsumen. Pola pikir Customer focused perlu dibagun sejak dari proses awal. Mulai dari perencanaan dan perancangan produk baru, suara konsumen (voice of customer) harus dianalisa dengan baik.
Value seharusnya dibangun berdasarkan perspektif kebutuhan pelanggan. Sudah banyak contoh perusahaan atau unit bisnis yang di waktu lampau sangat besar dan perkasa, kini tinggal nama akibat ditinggalkan customer.
Kualitas produk yang rendah, layanan customer service yang lambat dan bertele-tele, barang yang tidak tersedia ketika konsumen ingin membeli, produk yang tidak nyaman, buku panduan (owners manual) yang kurang jelas dan membingungkan, fitur yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, harga yang tidak kompetitif, pelayanan yang terlalu lama dan kurang ramah, pemakaian dan penyetelan (setting) produk yang sulit dan membingungkan, serta sejumlah “nilai minus” lainnya merupakan hal dan kondisi yang tidak diinginkan konsumen.
Customer focused juga berarti memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya puas akan sejumlah rupiah yang dikeluarkan. Value yang didapatkan konsumen harus lebih besar dari harga (price) yang mereka bayarkan.

D. Value Chain & Strategic Information System.
Dalam point ini tak jauh bedanya dengan penggunaan strategi teknologi informasi dan di point ini lebih di tekan kan pada, pemasaran sebuah produk agar pemasaran dapat mengenai targer pemasaran yang di tuju.

E. Re-engineering Bussiness Process.
Dalam point ini menekankan agar menefisiensikan suatu proses baik dalam sistem informasi sampai pembuatan produk agar tidak terj\kesan asal-asalan sehingga target perusahaan mengena tepat pada tujuan perusahaan, dam memberikan mutu yang lebih baik bagus serta efisien bagi customer.


F. Menciptakan Virtual Company
Membantu Untuk membangun sebuah Virtual Company, ada beberapa komponen yang dapat digunakan 11, diantaranya :
•Email
•Hampir semua company menggunakan fasilitas email dalam proses komunikasi, kapanpun dan dimanapun.
•Sistem yang otomatis dan mudah digunakan sewaktu-waktu
•Menggunakan suatu apikasi sistem informasi komputer yang bekerja secara otomatis untuk menggantikan pegawai secara langsung, dengan demikian waktu yang digunakan lebih efisien.
•Membuat elektronik company secara on-line.dengan system online , pegawai dapat bekerja kapanpun dan dimanapun.
•Monitoring
•Mempermudah memonitor apikasi situs web
•Infrastruktur
•Sarana infrastruktur akan dibutuhkan untuk menjalankan konsep sebuah VC.
•Motivasi
•Memotivasai user agar on-line

G. Membangun Knowledge Creating Company
Membangun Knowledge Creating Company dibutuhkan poin-poin penting yaitu :
1. Important knowledge in Company :
- Cara menghadapi persaingan global.
- Cara menjaga kepuasan pelanggan.
- Cara mengantisipasi dinamika persaingannya secara tepat melalui pengembangan virtual Lego Factory.
- Cara menghadapi arena persaiangan dengan film-film yang sedang beredar dengan kualitas box-office, misalnya Star Wars dan Harry Potter.
- Melaksanakan program restrukturisasi yang terdiri dari downsizing dan downscoping.
2. Cross cultural interfaces & Knowledge domain :
- Lego Group mengirimkan produknya kepada retail-retail kecil yang terdapat di dalam database Lego Group sejak tahun 1950.
- Penjualan saham Legoland (Taman Bermain Lego) kepada Blackstone senilai US$450 juta dan penglepasan aset non-produktif di AS, Korea Selatan, dan Australia merupakan bentuk divestasi Lego dalam kaitannya dengan program turn around. Divestasi ini menghasilkan efektivitas dan efisiensi perusahaan yang secara langsung meningkatkan kinerja Lego.
Setelah analisis yang luas, penulis mengidentifikasi hal-hal yang kunci enam perusahaan harus lakukan untuk membuat dan mendukung pengembangan pengetahuan dan penyebaran:
• Upaya inovasi langsung oleh eksekutif memiliki define bidang pengetahuan.
• Mendorong otonomi individu untuk memberikan ruang bagi pengembangan pengetahuan
• Konstan mempertahankan rasa urgensi untuk menghindarkan atau menghilangkan kebiasaaan tertanam
• Memastikan informasi umpan balik
• Melibatkan sebanyak mungkin dalam proses berfikir
• Menerapkan menengah-atas-bawah manajemen,yang melihat manajer menengah sebagai posisi terbaik untuk membentuk sintesis yang realistis eksekutif ,aspirasi dan oprasional.

19 April 2011

TUGAS ORGANISASI DAN METODE ( KEPEMIMPINAN ORGANISASI )

BAB 1
LATAR BELAKANG

Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk mencapai tujuan itu manusia harus melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.
Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka untuk mencapai tujuannya, manusia memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Untuk itu manusia harus bekerja dalam mencapai tujuannya atau berorganisasi.

Dalam organisasi diperlukan manajemen yaitu sushi untuk mengatur, mengkoordinasikan semua tugas yang dilakukan oleh orang-orang dan mengarahkannya kepada tujuan yang hendak dicapai. Supaya unsur-unsur manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkan, maka manajemen harus ada yang mengatur yaitu seorang pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui intruksi dan persuasi






BAB 2
PEMBAHASAN
Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, antara lain :

• Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok (1942)
• Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial
• Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
• Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
• Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
Muncul dua pertanyaan yang menjadi perdebatan mengenai pemimpin,
• Apakah seorang pemimpin dilahirkan atau ditempat?
• Apakah efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dialihkan dari satu organisasi ke organisasi yang lain oleh seorang pemimpin yang sama?
Untuk menjawab pertanyaan pertama tersebut kita lihat beberapa pendapat berikut :
• Pihak yang berpendapat bahwa “pemimpin itu dilahirkan” melihat bahwa seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinannya.
• Kubu yang menyatakan bahwa “pemimpin dibentuk dan ditempa” berpendapat bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa. Caranya adalah dengan memberikan kesempatan luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan dan mengembangkan efektivitas kepemimpinannya melalui berbagai kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan.
Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
• seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan
• bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya
• ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.
Untuk menjawab pertannyaan kedua dapat dirumuskan dua kategori yang sudah barang tentu harus dikaji lebih jauh lagi:
• Keberhasilan seseorang memimpin satu organisasi dengan sendirinya dapat dilaihkan kepada kepemimpinan oleh orang yang sama di organisasi lain
• Keberhasilan seseorang memimpin satu organisasi tidak merupakan jaminan keberhasilannya memimpin organisasi lain.
• Tipe-tipe Kepemimpinan :
• Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
• kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka
• pengutmaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
• Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
• menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
• dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya
• bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi
• menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
• Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
• Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
• Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah :
• pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
• pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut keterlibatannya langsung.
• Status quo organisasional tidak terganggu
• Penumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.
• Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai, intervensi pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum.
• Tipe Demokratik
• Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
• Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
• Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
• Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia
• Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.
• Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :
• Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
• Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang
• Sikap yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
• Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
• Daya Ingat yang Kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
• Kapasitas Integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
• Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
• Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
• Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut.
• Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
• Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
• Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional adalah “SWOT”.
• Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
• Naluri yang Tepat, kekampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
• Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, keterikan satu sama lain.
• Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
• Keteladanan,s seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
• Menjadi Pendengar yang Baik
• Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisonal, temporal dan spatial.
• Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
• Ketegasan
• Keberanian
• Orientasi Masa Depan
• Sikap yang Antisipatif dan Proaktif
• KERETAKAN DALAM ORGANISASI
Salah paham dalam menerima dan menafisrkan pesan.
• Prosedur hubungan dalam organisasi tidak diikuti dengan benar. Misalnya, arahan dari pihak atasan langsung ke level paling bawah, tanpa mengambil peranan pihak tengah (middle level) dalam organisasi.
• Kurangnya komitmen penuh dalam kerja organisasi. Aturan organisasi tidak dipahami dan dihayati pleh anggota organisasi.
• Adanya kepentingan pribadi. Organisasi dipergunakan untuk memperoleh keuntungan pribadi.
• Permasalahan yang tidak kunjung selesai, sehingga tidak muncul kondisi organisasi yang nyaman.
• Tidak adanya pembagian kerja dan juga pembagian keuntungan yang adil..
Keretakan dalam organisasi dapat menumbuhkan citra negatif, dengan permasalah yang saling terkait, antara lain :
• Keretakan hubungan antara anggota organisasi.
• Perselisihan yang terus berlarut-larut dan suasana organisasi yang muram.
• Wujud sikap mementingkan diri sendiri.
• Produktivitas organisasi merosot.
• Ketidakstabilan organisasi akibat dari retaknya hubungan.
• Penyalahsunaan kekuasaan, mementingkan diri sendiri
• PEMIMPIN VISIONER
Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2003).
Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus (1992), yaitu:
• Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement, and motivation.”
• Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk, yang plaing penting, dapat “relate skillfully” dengan orang-orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor, dan pelanggan).
• Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan kesempurnaan pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).
• Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan “ceruk” untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan ssebuah bentuk imajinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya organisasi guna memperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.
Barbara Brown mengajukan 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin visioner, yaitu:
• Visualizing. Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.
• Futuristic Thinking. Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis pada saat ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang.
• Showing Foresight. Pemimpin visioner adalah perencana yang dapat memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana.
• Proactive Planning. Pemimpin visioner menetapkan sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan itu
• Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata “If it ain’t broke, BREAK IT!”.
• Taking Risks. Pemimpin visioner berani mengambil resiko, dan menganggap kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran.
• Process alignment. Pemimpin visioner mengetahui bagaimana cara menghubungkan sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruh organisasi.
• Coalition building. Pemimpin visioner menyadari bahwa dalam rangka mencapai sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang harmonis baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan berbagai macam individu, departemen dan golongan tertentu.
• Continuous Learning. Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis pengembanganlainnya, baik di dalam maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin visioner mampu mengejar peluang untuk bekerjasama dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan imajinasi.
• Embracing Change. Pemimpin visioner mengetahui bahwa perubahan adalah suatu bagian yang penting bagi pertumbuhan dan pengembangan. Ketika ditemukan perubahan yang tidak diinginkan atau tidak diantisipasi, pemimpin visioner dengan aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut.
Burt Nanus (1992), mengungkapkan ada empat peran yang harus dimainkan oleh pemimpin visioner dalam melaksanakan kepemimpinannya, yaitu:
• Peran penentu arah (direction setter). Peran ini merupakan peran di mana seorang pemimpin menyajikan suatu visi, meyakinkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diraih pada masa depan, dan melibatkan orang-orang dari “get-go.” Hal ini bagi para ahli dalam studi dan praktek kepemimpinan merupakan esensi dari kepemimpinan. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin menyampaikan visi, mengkomunikasikannya, memotivasi pekerja dan rekan, serta meyakinkan orang bahwa apa yang dilakukan merupakan hal yang benar, dan mendukung partisipasi pada seluruh tingkat dan pada seluruh tahap usaha menuju masa depan.
• Agen perubahan (agent of change). Agen perubahan merupakan peran penting kedua dari seorang pemimpin visioner. Dalam konteks perubahan, lingkungan eksternal adalah pusat. Ekonomi, sosial, teknologi, dan perubahan politis terjadi secara terus-menerus, beberapa berlangsung secara dramatis dan yang lainnya berlangsung dengan perlahan. Tentu saja, kebutuhan pelanggan dan pilihan berubah sebagaimana halnya perubahan keinginan para stakeholders. Para pemimpin yang efektif harus secara konstan menyesuaikan terhadap perubahan ini dan berpikir ke depan tentang perubahan potensial dan yang dapat dirubah. Hal ini menjamin bahwa pemimpin disediakan untuk seluruh situasi atau peristiwa-peristiwa yang dapat mengancam kesuksesan organisasi saat ini, dan yang paling penting masa depan. Akhirnya, fleksibilitas dan resiko yang dihitung pengambilan adalah juga penting lingkungan yang berubah.
• Juru bicara (spokesperson). Memperoleh “pesan” ke luar, dan juga berbicara, boleh dikatakan merupakan suatu bagian penting dari memimpikan masa depan suatu organisasi. Seorang pemimpin efektif adalah juga seseorang yang mengetahui dan menghargai segala bentuk komunikasi tersedia, guna menjelaskan dan membangun dukungan untuk suatu visi masa depan. Pemimpin, sebagai juru bicara untuk visi, harus mengkomunikasikan suatu pesan yang mengikat semua orang agar melibatkan diri dan menyentuh visi organisasi-secara internal dan secara eksternal. Visi yang disampaikan harus “bermanfaat, menarik, dan menumbulkan kegairahan tentang masa depan organisasi.”
• Pelatih (coach). Pemimpin visioner yang efektif harus menjadi pelatih yang baik. Dengan ini berarti bahwa seorang pemimpin harus menggunakan kerjasama kelompok untuk mencapai visi yang dinyatakan. Seorang pemimpin mengoptimalkan kemampuan seluruh “pemain” untuk bekerja sama, mengkoordinir aktivitas atau usaha mereka, ke arah “pencapaian kemenangan,” atau menuju pencapaian suatu visi organisasi. Pemimpin, sebagai pelatih, menjaga pekerja untuk memusatkan pada realisasi visi dengan pengarahan, memberi harapan, dan membangun kepercayaan di antara pemain yang penting bagi organisasi dan visinya untuk masa depan. Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat dibantah bahwa pemimpin sebagai pelatih, lebih tepat untuk ditunjuk sebagai “player-coach.”













BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN dan SARAN
Seorang pemimpin merupakan elemen yang sangat vital dalam menentukan maju mundurnya sebuah organisasi, sebab sebesar apapun sebuah organisasi kalau tidak dipimpin oleh seorang pemimpin yang mempunyai otoritas, legalitas dan kredibilitas yang bagus akan mengalami perkembangan yang mandul (statis).
Adapun hal lainnya yang sangat mendukung perkembangan sebuah organisasi adalah manajemen, yakni bagaimana seorang pemimpin dapat memahami dan mempengaruhi anggotanya untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dan semua unsur-unsur dalam sebuah organisasi
Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa kepemimpinan merupakan inti dari manajemen. Melalui manajemen semua kegiatan dikoordinir dan diarahkan menuju kepada tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Oleh karena itu, manajemen ada pada setiap tingkat organisasi










DAFTAR PUSTAKA


1. www.ciamisinfo.com
2. //www.membuatblog.web.id/2010/05/kepemimpinan-dalam-organisasi.html

28 Februari 2011

TUGAS ORGANISASI DAN METODE

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Budaya merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu kelompok manusia atau organisasi. Kitapun hidup dalam suatu masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda dengan budaya masyarakat yang lain. Misalnya saja kebudayaan umum orang Indonesia adalah ramah tamah dan suka berbasa-basi, serta menjujung tinggi nilai kebersamaan atau kelompok, lain halnya dengan orang barat yang tanpa basa-basi dan bersifat individualis. Kebudayaan yang kita miliki secara sadar atau tidak akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita dalam berbagai aspek kehidupan.
Tidak berbeda dengan budaya yang mempengaruhi masyarakatnya, maka budaya organisasi juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku semua anggota organisasi tersebut. Budaya yang kuat dalam organisasi dapat memberikan paksaan atau dorongan kepada para anggotanya untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. Dengan adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan tersebut maka diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja dan produktivitas para karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Adapun karakteristik dari pada budaya organisasi yang digunakan untuk mengukur variabel budaya organisasi dalam penelitian ini adalah inovasi dan pengambilan resiko, perhatian kerincian, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, kemantapan. Disini dasar pemilihan karakteristik-karakteristik tersebut karena karakter yang dipilih dianggap sudah bisa mewakili atau sudah menangkap hakikat budaya organisasi yang akan diteliti.
Budaya organisasi ini perlu untuk diketahui oleh pemimpin atau manager untuk memudahkan mereka dalam menentukan sikap, bagaimana mereka harus bertindak agar para anggotanya bisa diarahkan menuju suatu sikap dan perilaku yang akan berguna untuk mencapai tujuan organisasi.







BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Teori Untuk Membahas Masalah
Pengertian Budaya Organisasi

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli:

• Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
• Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
• Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
• Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
• Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

Sumber-sumber Budaya Organisasi

Menurut Tosi, Rizzo, Carrol seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:264), budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:


• Pengaruh umum dari luar yang luas
Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.
• Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat
Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.
• Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi
Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.

Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.


Ciri-ciri Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
• Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
• Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
• Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
• Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
• Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
• Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
• Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku (Robbins, 1996 : 289).
Tipologi Budaya
Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :

1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.

3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat
besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.

4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.

Bab 3 ( Penutup )

3.1Kesimpulan

Dari pembahasan yang kita ulas di atas maka saya tarikkesimpulan bahwa Budaya organisasi ternyata sangatpenting dalam proses pertumbuhan suatu perusahaan.Karena Budaya Organisasi merupakan seperangkat asumsiatau system keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma yangdikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedomantingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasimasalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.

Menganalisa Buadaya Organisasi25. Berlanjut jika di kaitkan pada Budaya perusahaanSehingga pada perusahaan tersebut memiliki aturan mainyang ada dalam perusahaan yang akan menjadi pegangandari Sumber Daya Manusianya dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk berprilaku di dalamorganisasi tersebutSerta betapa pentingnya suatu perusahaan memilikielemen yang terpadu seperti lingkungan, nilai – nilai, dannetwork sumber daya pada sebuah organisasi. Dan darielemen – elemen tersebut maka terjalinlah sebuah fungsidan tujuan dari sebuah organisasi tersebut yaituperusahaan.

3.2 Saran

Saran saya mengenai pembahasan yang sudah di bahas diatas mencakup budaya organisasi perusahaan yaitu :
1. Jalinlah atau buatlah sebuah organisasi yang memiliki pendeketan budaya organisasi yang bagus seperti dengan organisasi yang mampu membuat sebuahsekelompok karyawan dalam organisasi tersebut menginternalisasi ke dalam setiap diri karyawan dan menjelma menjadi motif dasar perilaku setiap karyawan di dalam perusahaan.


2. Jadikanlah suasana sebuah organisasi perusahaantersebut memilikin keselarasan nilai – nilai yang baik serta memiliki lingkungan yang kondusif.
3. Dalam budaya organisasi saya sarankan jalinlah kerjakeras, kontinuitas, dan komitmen dari semua pihakkarena suatu hal itu penting dalam pertumbuhan danmenjalin sebuah organisasi yang professional.


















DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html
http://jurnalskripsi.com/pengaruh-budaya-organisasi-terhadap-disiplin-kerja-studi-kasus-pada-kantor-kesekretariatan-pemerintah-kota-blitar-pdf.htm

19 Februari 2011

Tugas Pengantar PDE

1. FangSong

FangSong adalah Model tulisan yang digunakan oleh bangsa china untuk membantu mengerjakan sebuah penulisan. Tulisan ini dimengerti oleh rakyat asli china. Dan hanya sebagian orang Indonesia yang mengerti dengan model tulisan ini.


Kelebihan :
• Melestarikan budaya dan adat china
• Mudah dipahami oleh rakyat china
• Dapat menyusun kata-kata dengan tepat

Kelemahan :
• Sulit dipahami bagi bangsa lain
• Tidak termasuk dalam bahasa Internasional
• Susunan kata kurang tepat, jika digunakan bangsa lain


2. Felix Titling

Felix Titling adalah Model Tulisan yang menggunakan huruf Kapital semua. Model tulisan ini menyerupai tulisan Romawi.


Kelebihan :
• Tulisannya rapi dan sejajar
• Mudah dipahami
• Memiliki keindahan tersendiri

Kelemahan :
• Tulisannya terlalu rapat
• Menggunakan huruf capital semua
• Tulisannya tipis sehingga sulit dibaca


3. Forte

Forte adalah Model tulisan yang banyak digunakan dalam pembuatan iklan, brosur, label. Agar dapat menarik perhatian banyak orang. Banyak pelajar yang menggunakan model tulisan ini sebagai cover dalam penulisan sebuah makalah.





Kelebihan :
• Dapat menarik perhatian banyak orang
• Merupakan tulisan modern
• Digunakan banyak orang

Kelemahan :
• Menggunakan huruf tebal sehingga sulit dibaca
• Sulit membedakan huruf yang satu dengan huruf yang lainnya
• Masih menggunakan tulisan sambung

16 Januari 2011

FORMATIF KE 8

Formatif ke Delapan
Manajemen Umum

Studi Pustaka :
Buatlah suatu tulisan atau essay tentang manajemen umum, dengan topic “ Manajemen strategi dan perencanaan “
Anda upload melalui studentsite dengan menu tulisan ke blog anda bukan ke alamat email dosen manajemen umum

JAWABAN
MANAJEMEN STRATEGI DAN PERENCANAAN

Manajemen strategi adalah sebuah pengambilan keputusan oleh seorang manajer dan bawahannya untuk meningkatkan kinerja dalam sebuah organisasi dengan tujuan mampu mencapai apa yang dicita-citakan untuk masa depan. Manajer strategi mempunyai peran penting dalam sebuah perusahaan karena dia dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih tinggi, meningkatkan tingkat adaptasi sebuah perusahaan terhadap lingkungan yang ada baik internal maupun eksternal, mambantu dalam memfokuskan gol setting, serta dia banyak berperan dalam proses pengambilan keputusan.

Dalam membuat manajemen strategi harus melalui beberapa proses di antaranya adalah:
1.Penetapan misi, obyek, maupun tujuan yang jelas
2.Menganalisis lingkungan perusahaan atau organisasi baik dari pihak eksternal maupun internal
3. Perumusan strategi
4. Pemilihan, penetapan, dan pengimplementasian strategi
5. Evaluasi dan pengendalian strategi

Dengan adanya manajemen strategi maka akan mempermudah perusahaan untuk memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten. Sehingga dia menjadi salah satu alat perencanaan untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan atau organisasi. Mungkin dalam sebuah perusahaan sudah mempunyai brand yang sangat menarik konsumen, maka perusahaan harus meletakkan manajemen strategi yang bagus agar perencanaan yang telah dicita-citakan sesuai dan brand yang telah menjadi ciri khasnya tidak mudah di ambil orang lain. Jadi, antara teknik dan tool perencanaan serta strategi manajemen mempunyai hubungan erat dan saling mengisi. Karena perencanaan tanpa adanya manajemen strategi yang baik, maka sebuah perusahaan tidak akan bisa mencapai tujuannya sesuai dengan perencanaan. Bahkan dia akan beresiko seperti adanya kegagalan yang luar biasa sampai akhirnya gulung tikar hanya karena manajemen strategi perusahaan yang tidak sistematis. Di dalam berjalannya sebuah manajemen strategi pasti akan diikuti oleh beberapa tantangan-tantangan maupun ancaman. Di antara ancaman manajemen strategi adalah masuknya anggota baru, adanya barang pengganti, kekuatan tawar menawar dengan para pembeli maupun pemasok, serta adanya persaingan masa kini. Dengan banyaknya tantangan yang harus dihadapi maka sebagai seorang manajer perusahaan harus mampu berinovatif sehingga bisa berkopetensi dengan perusahaan pesaingnya. Jadi, salah satu karakter seorang manajer adalah harus mempunyai potensi yang tinggi baik dari segi konsep, komunikasi, maupun dalam manajemen strategi sehingga dalam mengambil keputusan mendapatkan segala yang dicita-citakan oelh perusahaan sejak proses perencanaan

Fungsi perencanaan (planning) dalam manajemen (Plan-Do-Check-Action /P-D-C-A), merupakan aspek awal dalam proses berjalannya manajemen. Sedangkan perencanaan sendiri sering dibagi menjadi dua, ditinjau dari segi waktu dan sifatnya. Yakni perencanaan yang bersifat strategis dan perencanaan yang bersifat operasional. Perencanaan yang bersifat strategis atau sering disebut dengan strategi, adalah perencanaan untuk jangka panjang. Dan operasional lebih bersifat teknis. Strategi juga terkadang hampir mirip artinya dengan taktik. Tetapi secara makna istilah kata bisa bermakna berbeda. Analoginya seperti permainan sepakbola. Strategi posisi seperti 4-4-1-2 berbeda dengan taktik setiap pemain untuk menghadang pemain satu per satu (one to one). Nah, definisi strategi sendiri juga bisa diartikan bermacam-macam. Tetapi jika dalam sudut pandang organisasi sebuah perusahaan, maka secara umum istilah strategi dapat bermakna sebagai langkah-langkah untuk melaksanakan dan mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam cakupan yang lebih luas adalah untuk menggapai visi dan misi. Salah satu buku yang cukup banyak membahas mengenai strategi adalah karangan Dewit & Meyer yang berjudul ”Strategy Synthesis”. Jadi, manajemen strategi adalah ilmu pengelolaan dari strategi-strategi yang telah dirancang. Sehingga tepat sesuai sasaran. Pengelolaan dan pembuatan strategi dalam sebuah organisasi perusahaan berbeda-beda. Karena setiap organisasi perusahaan adalah unik dengan beberapa variabel terkait yakni jenis perusahaan, metode pembuatan strategi dan faktor eksternal lain. Jadi yang terpenting untuk selalu diperhatikan adalah agar pembuatan strategi itu tetap berpatokan pada visi utama yang diinginkan.

Salah satu hal yang harus dipahami di awal yakni mengenai cara memandang organisasi perusahaan. Organisasi tentunya mempunyai visi. Yakni cita-cita tertinggi. Tidak semua perusahaan raksasa yang telah berkembang pesat, mempunyai visi yang tegas dan mantap di awal proses berdirinya perusahaan. Tetapi juga tidak ada salahnya memantapkan di awal. Sebab seiring terus tumbuhnya perusahaan, akan ada momentum atau milestone untuk mengubah atau memantapkan visi tersebut. Bisa karena sebuah ideologi atau bahkan bersifat finansial/komersial. Setelah memahami visi, selanjutnya adalah memahami mengenai lingkungan bisnis. Baik internal maupun eksternal. Lingkungan artinya organisasi perusahaan itu sendiri. Sedangkan lingkungan bisnis eksternal atau makro terbagi menjadi dua bagian. Yakni yang bersifat makro seperti unsur terkait dengan politik, ekonomi, budaya dan sebagainya. Sedangkan yang satunya adalah lingkungan industri sejenis atau pasar. Untuk membuat strategi yang baik harus memahami unsur-unsur tersebut dengan baik. Karena juga ada analisis sensitivitas yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi perubahan yang ada. Dan mengenai proses manajemen, ada satu hal yang menarik dan sekiranya perlu mendapat perhatian dan pemahaman. Yakni bahwa interaksi yang terjadi di organisasi perusahaan melibatkan hubungan antar manusia. Antara karyawan tingkat atas, menengah dan bawah. Di dalamnya ada unsur emosi, naluri dan harga diri. Sehingga pantaslah kalau jargon ”working together with people”selalu dijunjung tinggi dalam proses manajemen.

Lingkungan tidak selalu tetap. Ada kalanya berubah. Sehingga perlu solusi adaptasi untuk menghadapinya. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan, yakni pelajari masa lalu, belajar dari industri lain dan sebuah perusahaan raksasa dalam industri sejenis, serta pelajari apa yang bisa menghancurkan perusahaan di masa mendatang. Secara umum tanggapan sebuah perusahaan terhadap lingkungan yakni; perusahaan kecil menciptakan pasar dan perusahaan besar mengembangkan pasar. Dan yang perlu diperhatikan juga yakni lingkungan bisnis itu bisa diprediksi/peramalan, tetapi juga bisa dibuat rekayasa. Bisa dengan proses edukasi.

Berikut adalah beberapa tool untuk membuat strategi. Strategi bisa dibuat kapan saja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Di awal berdirinya perusahaan tentu perlu direncanakan. Dan juga yang bersifat periodik. Serta untuk menghadapi perubahan lingkungan seperti yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya. Tool atau alat bantu tersebut adalah :

1.SWOT – K (tahun 1982)
2.SWOT – 4K (oleh Kenneth Andrew)
3.SWOT – 8K
4.SWOT – 24K
5.Matriks BCG (Boston Consulting Group), oleh Bruce Anderson
6.Matriks GE-McKinsey
7.Matriks ADL
8.Matriks Keunggulan Korporat
9.Skenario (scenario is think unthinkable)
10.Business Dynamics

http://waktuyangtertinggal.wordpress.com

FORMATIF KE 5

Formatif 5

Ketentuan :
1. Jawab soal ini dengan membuat file . doc atau .txt
2. Jawab dengan jelas dan singkat
3. Kirim menggunakan student site anda menu tugas

Soal :
1. Buatlah essei atau jurnal tentang tehnologi computer.
2. Kurang lebih 2 halaman
3. Kirim melalui student site menu penulisan.

JAWABAN

MENGENAL INTEL CORE i
Salah satu konsep perkotaan untuk mengatasi kemacetan adalah kota mandiri. Teorinya, kota mandiri memiliki semua infrastruktur yang dibutuhkan. Perkantoran ada, rumah sakit ada, pasar pun ada. Karena semua tersedia, penghuni kota pun tidak perlu jauh-jauh dalam menjalankan aktifitas kesehariannya.
Dalam konsep yang mirip, hal itulah yang dilakukan intel melalui arsitektur prosesor terbaru mereka. Daripada data harus bolak-balik antara prosesor-chipset-memori, lebih baik komponen-komponen penting disatukan ke dalam prosesor. Itulah kunci kesuksesan generasi prosesor terbaru Intel Core i3/i5/i7 yang kini mendominasi pasaran.
Sistem Lama
Sebelum kita membahas prosesor terbaru tersebut, mari kita lihat bagaiamna cara kerja prosesor intel generasi sebelumnya yang kita kenal sebagai core 2 Duo (C2D).
Jika ditilik berdasarkan komponen utamanya, C2D masih menggunakan dua chipset untuk membantu kerja prosesor, yaitu northbridge dan southbridge. Fungsi northbridge adalah mengatur kerja prosesor dengan memori dan kartu grafis. Sementara southbridge mengatur system Input/Output seperti hardisk, USB, FireWire, dan sebagainya.
Didalam northbridge terdapat controller alias pengatur untuk memori (biasa disebut memory controller) maupun kartu grafis (graphic controller). Pada system dengan grafis onboard, pada northbridge ini juga terdapat chip grafis. Alhasil, fungsi northbridge menjadi krusial disini. Data yang ingin disimpan prosesor ke memori harus melewati northbridge. Begitu pula data yang akan dikirim ke kartu grafis semua harus melewati northbridge.
System seperti ini telah lama digunakan oleh intel, dan pada awalnya tidah ada masalah. Apalagi “jalanan” antara prosesor dan northbridge yang disebut FSB (Front Side Bus).
Sistem Baru
Perubahan mendasar tersebut terjadi pada tahun 2008 lalu melalui mikroarsitektur yang disebut Nehalem. Secara sederhana, Nehalem mencoba memindahkan semua komponen yang dulunya di northbridge ke dalam prosesor. Memory controller masuk, graphic controller pun masuk.
Dengan system yang lebih simple ini, perjalanan data menjadi lebih singkat. Selain lebih praktis, konsep ini juga lebih hemat daya. Karena semua fungsinya diambil alih prosesor, norhtbridge pun bisa dihilangkan. Alhasil kini system cuma memiliki dua chip (prosesor dan southbridge) dibanding tiga chip digenerasi sebelumnya. Karena jumlah chip berkurang, konsumsi daya pun bisa ditekan.
Implementasi awal Nehalem dilakukan di prosesor desktop, baru kemudian digunakan di prosesor notebook. Prosesor notebook pertama yang mengadopsi Nehalem adalah intel core i7 920XM yang dirilis tahun lalu. Memiliki 4 inti, prosesor ini lebih ditujukan sebagai notebook pengganti desktop (desktop replacement) dan dibandrol dengan harga yang lumayan tinggi.
Karena itulah muncul Arrandale. Selain lebih murah, Arrandale juga melangkah lebih jauh lagi dalam mengimplementasikan. Pasalnya, chip grafis onboard kini berada di prosesor, sehingga kerja system lebih sederhana lagi. Hal ini tidak lepas dari kemajuan system fabrikasi 32nm yang kini digunakan intel.
Performa chip onboard didalam Arrandale sendiri tidak istimewa, karena hanya pengembangan minor dari chip grafis intel generasi sebelumnya. Namun yang perlu dicatat, chip ini mendukung keluaran HDMI, sehingga seluruh notebook berbasis Arrandale memiliki port HDMI.
Pilihan Arrandale
Intel sendiri memproyeksikan Arrandale untuk mengganti prosesor C2D yang ada saat ini. Tidak heran jika kini ada 40 variasi prosesor berbasis Arrandale, yang hadir dengan penamaan intel Celeron, Intel Pentium, dan Intel Core i3/i5/i7.
Seluruh prosesor tersebut memiliki dua inti. Hampir semuanya mendukung Hyper-threading kecuali untuk versi Pentium dan Celeron. Di luar itu, faktor pembeda lain adalah kecepatan, ukuran L3 cache (memori internal prosesor), dukungan terhadap virtualisasi , serta keberadaan Turbo Boost.
Selain itu, intel juga mengeluarkan prosesor Arrandale dalam format rendah daya. Prosesor ini biasanya ditandai dengan inisial U dibelakangnya (seperti Core i3-330UM). Dari sisi kecepatan, prosesor seoerti ini tidak secepat versi standar, namun dikompensasi dengan penggunaan daya yang lebih irit. Biasanya prosesor seperti ini digunakan oleh notebook kelas thin-and-light.

exhibit news

12 Januari 2011

FORMATIF KE 10

Formatif ke Sepuluh
Manajemen Umum

Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
2. Gambarkan framework (kerangka kerja ) dari motivasi ?
3. Gambarkan teori hirarki kebutuhan dari Maslow ?
4. Jelaskan teori dua faktor dalam motivasi dari Herzberg ?
5. Jelaskan teori ekpektasi sebagai model dari motivasi ?
JAWABAN
1. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.
2. Gambaran framework (kerangka kerja ) dari motivasi :

Kerangka kerja dari motivasi
3. Gambaran teori hirarki kebutuhan dari Maslow

4. Teori Herzberg (Teori 2 Faktor)
Ketidakpuasan dan kepuasan muncul dari 2 faktor yang berbeda, yaitu:
a) Faktor penyebab ketidakpuasan /Faktor hygiene
Yaitu mempengaruhi konteks tempat pekerjaan dilakukan
Contoh : Gaji, kondisi kerja dan kebijaksanaan perusahaan
b) Faktor penyebab kepuasan /Faktor yang memotivasi
Yaitu berkaitan dengan isi pekerjaan dan imbalan prestasi kerja
Contoh : Prestasi, pengakuan, tanggungjawab dan kemajuan
5. Teori ekpektasi sebagai model dari motivasi
Bahwa orang memilih bagaimana bertindak dari berbagai alternatif tingkah laku,berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperoleh dari tiap tingkah laku.

FORMATIF KE 9

Formatif ke Sembilan
Manajemen Umum

Studi Pustaka :
Buatlah suatu tulisan atau essay tentang manajemen umum, dengan topic “ Teori – teori manajemen “

JAWABAN

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan
1 meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja,
2 menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan
3 menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.



Manajemen ilmiah
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.
Pendekatan kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.

http://id.wikipedia.org